Serdadu Angin

Setelah berhasil mengalahkan kantuk yang sempat mengangkangiku..
serdadu angin balik menyerangku...
begitu terpimpin dan terorganisir..
mereka sudah berkuasa atas tubuhku.

Segera, kupanggil orang pintar untuk mengusir angin itu dari tubuhku.
diberinya aku semangkuk 'kolak angin'
tapi serdadu angin itu malah terpingkal-pingkal melihat tingkah kami.
aku pun tak habis pikir.. kuundang 'si duet maut' koin ajaib & ramuan cap punggung...
Seperti yang sudah kuduga,, perang besar pun terjadi.
begitu hebat memang..
sangat menggetarkan dada dan punggungku.

Dan... hahahahaha..
serdadu angin pun berkelebat pergi..
namun ia menyimpan dendam yg begitu panas dan membara..
punggungku dapat merasakannya.

Peperangan itu pun berakhir..
hanya menyisakan punggungku yang masih merah kehitam-hitaman..
sebagai tanda betapa dahsyatnya peperangan itu.
ah, koin...

2 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar

 

Copyright © sastra bocah lali omah