Menatap Gamang

alat produksi pun melayang, mungkin dicuri...
menatap hari bak pecundang...
perut pun tak kenal kompromi...
tatapan mata semakin gamang..
memerah bukan amarah..
aku kehilangan..

lalu,
serangkai cerita menepi tiada berkesudahan..
langkah gemulai jari.. hanya melangkah tak berturut..
aku disudutkan oleh keharusan...
semakin tersudut hingga asa itu hilang...
lengkap sudah,
ah.. serasa tak mampu.. serasa tak bisa..

kuambil catatan lusuh di kantong kiri..
kubuka dan.. ada gerak nadi yang terukir tak rapi..
kusapih hingga ia merepih, dan kalbu pun menjamah lirih..
membelai jiwaku yang semakin ringkih..

Yk, 08 Juli 2014

2 komentar:

Unknown mengatakan...

aku baru baca yang ini.. :D

wins mengatakan...

makasih.. sudah bersedia membacanya.. hehehe

Posting Komentar

 

Copyright © sastra bocah lali omah