Keheningan yang Menikam

Dengan mata yang sombong kuperhatikan setiap denyut irama di sisi kiri tembok tempatku duduk. Seperti melihat cerita kehidupan sesosok manusia yang terasing, ditoreh lewat rangkaian cerita juga lukisan yang semakin gelap. kata-kata terangkai dalam...
Baca Selengkapnya...

Cerpen: Sumpah di Kampung Kami

Tiba-tiba dari segala penjuru kampung itu dikejutkan oleh satu keajaiban. Sumpah − sesuatu yang sakral yang sudah menjadi rutinitas di kampung itu, dan bahkan sudah dijadikan semacam ritual keharusan, mendadak hilang. Sumpah telah menghilang. Kalau...
Baca Selengkapnya...

Menatap Gamang

alat produksi pun melayang, mungkin dicuri... menatap hari bak pecundang... perut pun tak kenal kompromi... tatapan mata semakin gamang.. memerah bukan amarah.. aku kehilangan.. lalu, serangkai cerita menepi tiada berkesudahan.. langkah gemulai jari.....
Baca Selengkapnya...

Untuk Seorang Kawan

Kawan, kemarin ku melintas di jalan yang biasa kau lalui… pada hari-hari yang dihembuskan kering, teriknya yang menyengat, saat serakmu begitu mendahaga pilu. Tanpa sengaja segala kenang tentangmu bermain di pelupuk mata ya, senyummu terkembang mangabarkan...
Baca Selengkapnya...
 

Copyright © sastra bocah lali omah