Maaf, Kau Harus Pergi

Kawan...
pongah, kau menantang menerjang...
bak pejuang yang terus berteriak lantang...
seakan serak memilu takkan penah bertandang...
kau lumat habis kisah yang kau ukir, hingga asa itu menghilang...

aku tahu kejenuhan kerap menghampiri...
kegalauan kadang kala terselip dalam sepi...
pada akhirnya, kau nikmati lagu kegelisahan hati...

kau kini sendiri...
terkulai lemas tak bernyanyi...
bahkan sang penyanyi pun tak sudi menghampiri...

maaf, bukan aku tak peduli...
yang kurasa aku telah kehilanganmu, sahabat yang sangat kukagumi...
sekali lagi maaf, aku tak pernah berharap kau kembali lagi...
tak mungkin bagiku berteman dengan orang suci...
atau berceloteh ria dengan manusia yang sangat berbakat jadi nabi...

Yogyakarta, 26 Oktober 2011

6 komentar:

MARABUNTA mengatakan...

piye iki... bahasane geduwuren tenan buat aku kie... :D maknane pasti dalam banget ya pak...

wins mengatakan...

hahahay, maknanya akan tetap kekal bersamaku...., wis, pokoke ra usah ngomong 'duwur' meneh, mesak ake sing duwur....: Syukron....:D

Afif Amrullah mengatakan...

maaf, bukan bermaksud ku pergi
yang kurasa aku tak meninggalkanmu, saudara yang sangat mengagumi
sekali lagi maaf, aku tak pernah berharap kau membenci...
tak mungkin bagiku meninggalkan teman yang mencoba meratap jalan sunyi...
berceloteh ria dengan manusia yang sangat berbakat jadi pengikut nabi...

wins mengatakan...

owh.... (pede amat dikau)
ia, saya maafin.... kembaran maafan..
maafif...!! :D

Afif Amrullah mengatakan...

hahahahaha
hahaha

Anonim mengatakan...

keren gan . . .
salam kenal :)
sekalian request tukeran link boleh gan?

Posting Komentar

 

Copyright © sastra bocah lali omah