Sepenggal Cinta Sederhana

Bumi pun bergelayutan dalam sunyi..
tapi masih ku nikmati heningnya dalam jaga yang menyepi..
masih kucumbui cinta yang tak bertepi..
malam pun merangkak hingga ke peraduannya yang sepi..
masih juga aku berceloteh tentang cinta hingga dini hari

Mungkinkah hidupku yang terasa hampa..
dapat mengembalikan segala yang pernah terlupa?
Tapi masih saja rapalanku tentang cinta serupa lantunan do’a..
karenanya jualah cinta tak mengenal siang dan malam, tidur atau jaga..


Saat kau masih terpesona dalam jaga dan mimpimu..
sempurnakanlah pejammu itu..
akan kau dapati tanganku terulur di balik selimut malammu..
sekalipun itu di mimpi burukmu...
aku akan hadir di situ menepis keraguanmu..
karena kaulah cinta itu..
dan cinta pun mampu merapikan segalanya dari dosa juga sepi yang membisu

Bila malam menyempurnakan kesucianmu...
segalanya terasa paripurna..
maka, anjakkanlah keanggunanmu..
dan kau akan menjumpaiku dengan seonggok kisah basi..
sepenggal cinta sederhana sepanjang malam dan pagi harimu

Yogyakarta, 1 November 2011
Baca Selengkapnya...
 

Copyright © sastra bocah lali omah