Maaf, Kau Harus Pergi

Kawan...
pongah, kau menantang menerjang...
bak pejuang yang terus berteriak lantang...
seakan serak memilu takkan penah bertandang...
kau lumat habis kisah yang kau ukir, hingga asa itu menghilang...

aku tahu kejenuhan kerap menghampiri...
kegalauan kadang kala terselip dalam sepi...
pada akhirnya, kau nikmati lagu kegelisahan hati...

kau kini sendiri...
terkulai lemas tak bernyanyi...
bahkan sang penyanyi pun tak sudi menghampiri...

maaf, bukan aku tak peduli...
yang kurasa aku telah kehilanganmu, sahabat yang sangat kukagumi...
sekali lagi maaf, aku tak pernah berharap kau kembali lagi...
tak mungkin bagiku berteman dengan orang suci...
atau berceloteh ria dengan manusia yang sangat berbakat jadi nabi...

Yogyakarta, 26 Oktober 2011
Baca Selengkapnya...
 

Copyright © sastra bocah lali omah